bisnis paling gratis

Sabtu, 27 Februari 2010

Perkembangan Komik Indonesia dalam Pandangan Hans Jaladara

Komik Indonesia seakan tertepis dalam keberadaan di muka bumi Indonesia. Sangat jarang kita temui lagi komik Indonesia. Apakah memang seperti itu. Kenyataannya komik Indonesia itu ada dan eksis hingga sekarang, namun keberadaan yang sulit kita dapatkan di antara rak buku komik yang bersaing dengan komik mangga dan komik luar lainnya.

Hal ini tidak mematahkan harapan akan kembalinya kejayaan komik Indonesia masa silam yang coba untuk dibangkitkan kembali. Pengharapan itu tidak hanya pembaca dan penggemar komik Indonesia saja tetapi juga harapan para komikus tanah air. Seorang Han Jaladara, komikus handal yang telah membuat komik yang terkenal Panji Tengkorak pun mengharapkan demikian.

Hans Jaladara turut pula hadir dalam acara festival Komik Indonesia 2010 yang saat ini masih berlangsung. Di acara inilah Hans Jaladara di wawancara oleh Tempo. Artikel Tempo mengenai wawancara tersebut dapat dibaca pada bagian berikut ini:


------------------------------------------------------------------
TempoInteraktif, 27 Februari 2010

Hans Jaladara: "Kejayaan Komik Indonesia Bisa Bangkit Kembali"

Jum'at, 26 Februari 2010 | 19:37 WIB



Hans Jaladara:

“Kejayaan Komik Indonesia Bisa Bangkit Kembali”


Komikus kawakan Indonesia Hans Jaladara menyatakan, masa-masa kejayaan komik Indonesia berlangsung sepanjang 1966 hingga 1970. “Pada waktu itu minat masyarakat begitu tinggi dalam membaca komik Indonesia,” kata Hans ketika ditemui di sela Festival Komik Indonesia di Pasar Festival, Kuningan, Jakarta, pada Selasa lalu.

Lima tahun berselang, Hans menambahkan, kejayaan itu meredup. Selama 1975-1980, komik Indonesia mengalami kemerosotan seiring dengan membanjirnya komik-komik impor. Berikut ini petikan wawancara Tempo dengan pencipta komik Pandji Tengkorak tersebut.


Bagaimana perkembangan komik di Indonesia saat ini?


Sejak membanjirnya komik dari luar negeri, terutama Amerika dan Jepang, pada 1980-an kejayaan komik Indonesia mulai menurun. Komik kita kalah bersaing dengan komik asing. Akibatnya seperti kita lihat sekarang masyarakat kurang berminat terhadap komik Indonesia. Kurangnya minat tersebut juga karena sekarang sudah banyak bentuk hiburan lain.


Apa yang membedakan komik Indonesia dengan komik luar negeri?


Perbedaan tersebut dari segi isi ceritanya. Boleh dibilang komik Indonesia cenderung menampilkan cerita yang itu-itu saja (monoton) sehingga membuat pembaca jenuh. Adapun komik luar negeri ceritanya cenderung lebih bervariatif sehingga banyak masyarakatnya yang suka.


Sebetulnya apa yang menjadi ciri khas komik Indonesia?


Selalu menceritakan kisah-kisah yang tak lepas dari nilai-nilai kebudayaan bangsa. Komikus kita lebih menonjolkan cerita-cerita perjuangan tokoh-tokoh daerah dengan latar daerahnya. Kelebihan dari komik Indonesia adalah lebih banyak mengangkat cerita dari berbagai pelosok Indonesia. Kekuranganya para komikus hanya menampilkan cerita yang itu-itu saja tidak ada variasinya sehingga membuat pembaca bosan.


Bagaimana prospek komik Indonesia ke depan?


Banyak komikus junior yang memiliki bakat dalam membuat cerita komik agar lebih bervariasi dengan tidak meninggalkan identitas kepribadian bangsa Indonesia itu sendiri. Hendaknya komikus junior ini tidak terpengaruh arus masuknya komik-komik dari luar dan tetap mempertahankan ciri khas yang sudah ada. Tinggal mengembangkan saja ke arah yang lebih baik agar nantinya dapat bersaing dengan komik dari luar. Lalu, kejayaan komik Indonesia dapat bangkit kembali.

Herry Fitriadi


sumber berita:
http://www.tempointeraktif.com/hg/seni/2010/02/26/brk,20100226-228582,id.html

-----------------------------------------------------

Harapan Han Jaladara merupakan harapan kita pula dalam Era sekarang ini. Semoga dengan terselenggaranya acara ini kejayaan komik Indonesia bangkit kembali.

Salam,

Penggemar Komik Indonesia
[i]

[i]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar