bisnis paling gratis

Jumat, 01 April 2011

Dari Babad Panji Tengkorak ke Intan Permata Rimba (4)

Seno Gumira Ajidarma

Dari Babad Panji Tengkorak ke Intan Permata Rimba (4)
oleh: Seno Gumira Ajidarma

Betapapun, saat pasar Indonesia menyerap manga yang karikatural, itu juga merupakan produksi makna pembacanya dalam penerimaan manga- bahwa manga itu memenuhi tuntutan publiknya di Indonesia atas suatu kesenangan, makna, dan identitas sosial. Ketika pada gilirannya komikus Indonesia bercerita dengan gaya manga tersebut, lebih produktif dikatakan itu berarti manga telah menjadi kepunyaan Indonesia, sama saja seperti gambar realisme yang kelahirannya teracu kepada gagasan realisme dalam filsafat Barat (bahwa kebenaran tunggal mungkin saja dicapai, yang telah gugur dalam pruralitas pasca-modernisme) telah lebih dulu dijadikan milik Indonesia juga semenjak Raden Saleh.


Dengan demikian, menghadapi Intan Permata Rimba, karya mutakhir Hans Jaladara yang pernah dimuat secara bersambung sebagai komik bertajuk Intan Permata Rimba selama 1280 hari, dari tanggal 6 Maret 2006 di koran Suara Merdeka, Semarang, saya usahakan membuat jarak dengan selera saya sendiri, yang secara tidak langsung dibentuk juga antara lain oleh Babad Panji Tengkorak. Tidak berarti bahwa saya mengabaikan saja gambar-gambar yang jelas mengacu pada manga tersebut. Meskipun begitu, sejauh dapat saya amati, sebetulnyua terutama hanya pada ekspresi wajahlah komik ini teracu kepada manga. Jika kita tengok pembidangan maupun penataan huruf, pokoknya naratif keseluruhan, maka pendekatan komik ini tetap masih klasikal, meski bagi saya ekspresi wajah tadi memang berperan besar dalam memberikan “efek berbeda”.

Sumber:
Sebuah Pengantar terhadap komik Intan Permata Rimba Vol.1 oleh Seno Gumira Ajidarma halaman 4-5.


Sedikit penjelasan penulisan yang dituliskan di atas yang tertulis “Karya mutakhir Hans Jaladara”, maksudnya adalah karya komik terbaru Hans Jaladara tahun 2010-2011. Bukan bercerita tentang hal yang berbau mutakhir atau modern dalam ceritanya. Tetapi lebih tepat yang terbaru dari Hans Jaladara. Hal tersebut yang perlu saya garis bawahi di dalam tulisan Seno Gumira Ajidarma tersebut.


Salam,


Penggemar Komik Indonesia
Jum'at, 01 April 2011. Jam 11:56 PM Wita
Banjarmasin Kalimantan Selatan Indonesia


Tulisan Terkait
- Dari Babad Panji Tengkorak ke Intan Permata Rimba (3)
- Dari Babad Panji Tengkorak ke Intan Permata Rimba (5)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar